Baca Juga
Sebagai sesama warga keturunan Tionghoa, Kan Hiung awalnya, memberikan dukungan penuh kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bahkan, dukungan sebagai tim sukses (timses) dari pria asal Bangka Belitung (Babel) itu, sudah dimulai sejak pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ahok, maju ke Pilkada DKI tahun 2012 silam.
“Saya jadi relawan sejak tahun 2012. Jadi timses Jokowi – Ahok. Murni timses untuk sosial. Seperti yang dilansir posmetroTidak ada harapan jadi pejabat atau pamrih apa pun,” ungkap pria yang akrab disapa Mr. Kan itu dalam acara diskusi ‘Rembuk Nasional Memilih Pemimpin Yang Amanah’ di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1).
Apalagi, setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI tahun 2014. Sosok Ahok yang menjadi suksesor Jokowi di kursi DKI 1, jadi harapan besar bagi Mr. Kan sebagai warga sesama etnis.
Kedekatan Mr. Kan dengan Ahok sejak sebelum jadi pejabat DKI, diharapkannya akan menjadi sinyalemen positif. Khususnya, terhadap perubahan yang lebih baik bagi kelompok minoritas. Dalam hal ini, warga keturunan Tionghoa di Ibu Kota.
“Saya sering ketemu dan ikut rapat dengan Ahok. Waktu di belum jado (pejabat). Saya pikir, dengan menjadi pejabat, Ahok akan bawa keharuman orang keturunan,” urai pria yang merantau ke Jakarta sejak tahun 1999 itu.
Ternyata, dugaan Mr. Kan salah. Mantan Bupati Belitung Timur itu justru tidak memandang bulu warga pendatang atau lokal dalam menerapkan kebijakannya.
Lalu, seperti apa pandangan Mr. Kan terkait sosok Ahok saat ini?
“Sebagai warga keturunan (Tionghoa), saya lihat Pak Ahok selalu sombong. Pakai kata kasar dan mendahului tindakannya,” kata pria yang memiliki KTP DKI tersebut.
Selain itu, lanjutnya, petahana itu terbukti banyak kegagalan. Termasuk, membenahi kemacetan, banjir, hingga dituding menodakan agama.
“Sejak dia (Ahok) berkata kasar, saya tarik dukungan. Orang seperti itu, tidak punya integritas dan pendidikan yang baik. Apalagi DKI wajah ibukota. Serta, berpotensi memecah belah bangsa. Itu sangat bahaya,” terangnya.
Tanpa pikir panjang, Mr. Kan pun langsung menarik dukungan terhadap Ahok yang masih duduk di kursi terdakwa perkara penodaan agama itu.
Mr. Kan menyarankan warga Jakarta agar memilih pemimpin baru. Pasalnya, Ahok sengaja membangun opini terkait banyaknya koruptor yang dibasmi.
“Tapi, saat ditanya siapa (koruptornya)? Tidak bisa jawab. Jadi, ini memutarbalikkan fakta. Belum lagi, kebiasaannya (Ahok) yang berpihak ke developer nakal. Jadi, saya tidak ingin ada Ahok kedua,” pungkasnya.
Saat ini, Mr. Kan telah memutuskan hijrah dari paslon Ahok-Djarot dan berbalik mendukung Anies-Sandi.
Momen hijrah tersebut, terjadi saat acara diskusi bertema “Rembuk Nasional Memilih Pemimpin Yang Amanah” di Cheers Hotel, Komplek RS Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tadi sore.
Selain Mr. Kan, hadir juga pada diskusi itu bekas bakal calon Gubernur DKI yang ikut tahapan penjaringan fit and proper test di PDIP, 11 Mei 2016 lalu. Yaitu, Kaspudin Noor dan Riza Villano Satria Putra.
Selain itu, ada juga tim sukses Jokowi-Ahok di Pilkada 2012, Kan Hiung alias Mr. Kan. Serta ratusan relawan pendukung lainnya.
Secara simbolis, para relawan pendukung itu diberikan kaos bergambar Anies-Sandi. Lalu, mereka menandatangani spanduk putih sebagai bentuk dukungan kepada paslon nomor urut tiga tersebut.
Sumber : rmol
Geger..! Mantan Ahoker Keturunan Tionghoa Ini Berani Bongkar Borok Ahok Selama Jadi Gubernur di Jakarta
4/
5
Oleh
coba